Harga Cabe Melejit Masyarakat Sintang Menjerit di Bulan Ramadhan 1446 H

BREAKING NEWS

Menitterkini.com, SINTANG-
Di tengah bulan suci Ramadhan 1446 H/2025 M. Harga cabe di pasar-pasar tradisional Sintang mengalami lonjakan yang sangat signifikan. Dari harga normal sekitar Rp 50.000 per kilogram, harga cabe kini meroket menjadi Rp 120.000 hingga Rp 130.000 per kilogram di Pasar Induk Masuka dan Pasar Junjung Buih. Kamis,(6/3/2025).

Kenaikan harga ini mengejutkan banyak pembeli dan membuat masyarakat merasakan dampak cukup berat, terutama bagi mereka yang bergantung pada cabe sebagai bahan masakan sehari-hari. Sejumlah ibu rumah tangga mengungkapkan kekecewaannya saat berbelanja. “Kami sudah terbiasa membeli cabe dengan harga yang terjangkau, tetapi saat ini harga naik terus. Ini sangat memberatkan kami,” keluh Magdalena seorang pembeli di Pasar Induk Masuka.

Fenomena melonjaknya harga cabe ini diakui oleh para pedagang, yang menjelaskan bahwa penyebab utama dari kenaikan harga tersebut adalah minimnya pasokan dari para petani. “Saat ini, cabe dari petani sangat sulit didapat, jadi otomatis harga di pasar pun ikut naik. Kami tidak bisa berbuat banyak,” ungkap Warsito, salah satu pedagang cabe di Pasar Induk Masuka.

Hal senada dikatakan Wariani pedagang sayur Pasar Junjung Buih dengan kenaikan harga cabe yang tidak wajar ini dia memilih menjual cabe hanya satu hingga dua kilo saja.

“Saya sejak cabe mahal tidak berani nyetok banyak takut busuk, karena masyarakat belinya per ons tidak lagi membeli ber kilo-kilo, beda dengan saat harga cabe murah sehari mampu menjual sepuluh kilogram bahkan lebih,” Katanya.

Pemerintah daerah diminta untuk segera mengambil langkah-langkah guna menstabilkan harga cabe dan memastikan pasokan tetap tersedia selama bulan Ramadhan. Masyarakat berharap harga cabe yang melambung tinggi ini segera kembali normal agar mereka dapat menjalani ibadah puasa dengan nyaman tanpa harus memikirkan beban belanja yang meningkat.

Dengan kondisi ini, masyarakat Sintang berharap adanya solusi cepat dari pihak berwenang agar kebutuhan bahan pokok selama Ramadhan tetap terjamin dan harga dapat kembali terjangkau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *