Menitterkini.com, SINTANG-
Sebanyak 140 bidan lulusan Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Kelas Kerja Sama antara Kabupaten Sintang dan Poltekkes Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur resmi diwisuda pada sidang terbuka senat yang digelar, Selasa (7/10/2025), di Gedung Pancasila, Kelurahan Tanjung Puri, Sintang. Acara ini sekaligus menjadi momentum pengambilan sumpah dan pelantikan tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan program alih jenjang dari Diploma 3 ke Sarjana Terapan Kebidanan.

Wisuda ini menjadi bukti nyata kolaborasi strategis antara dunia pendidikan tinggi kesehatan dan pemerintah daerah dalam mendorong peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, khususnya di wilayah pedalaman.

Acara dihadiri oleh unsur Forkopimda Kabupaten Sintang, Sekretaris Daerah beserta jajaran pimpinan SKPD, Direktur Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur Dr. Ns. Andi Parellangi, S.Kep., M.Kep., MH beserta senat dan dosen, Direktur Poltekkes Kemenkes Kalimantan Barat, Ketua Pengurus Daerah IBI Provinsi Kalimantan Barat, Ketua TP-PKK Kabupaten Sintang, para kepala puskesmas, pimpinan organisasi profesi, serta orang tua dan
keluarga wisudawati.
Dalam sambutannya, Direktur Poltekkes Kemenkes Kaltim menyampaikan harapannya agar para lulusan senantiasa menjaga amanah dan profesionalisme dalam memberikan layanan kesehatan. Ia juga mengapresiasi semangat juang para mahasiswa yang menempuh pendidikan melalui sistem blended learning, tanpa meninggalkan tanggung jawab mereka di tempat tugas, termasuk di wilayah terpencil seperti Ambalau dan Ketungau Hulu.
“Hari ini adalah bukti dari perjuangan panjang yang tidak sia-sia. Sistem blended learning membuka kesempatan yang setara bagi bidan di daerah untuk meningkatkan kompetensinya, tanpa harus meninggalkan pengabdian mereka di lapangan,” ujar Andi Parellangi.
Salah satu wisudawati, Normawati, yang telah bertugas selama 29 tahun di Puskesmas Ambalau, menceritakan tantangan yang dihadapi selama menempuh pendidikan, termasuk medan berat yang harus dilalui dosen untuk memastikan mahasiswa dapat mengikuti pembelajaran dan ujian praktik secara langsung.
“Kami kuliah bukan hanya untuk gelar, tapi agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi ibu dan anak di pelosok Sintang,” ungkapnya penuh haru.
Dukungan Pemerintah Daerah
Bupati Sintang dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas kelulusan 140 bidan kelas kerja sama. Ia menilai keberhasilan ini menjadi bagian dari komitmen daerah dalam meningkatkan kapasitas SDM di sektor kesehatan.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Sintang, saya menyampaikan selamat dan sukses. Ini bukan pencapaian yang mudah. Pendidikan sambil bekerja, di tengah keterbatasan akses, adalah bentuk dedikasi luar biasa,” ujar Bupati.
Ia mengapresiasi kerja sama dengan Poltekkes Kaltim yang dinilai mampu membuka akses pendidikan tinggi bagi tenaga kesehatan tanpa harus keluar daerah. Kerja sama ini, menurutnya, merupakan investasi jangka panjang untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata hingga ke pelosok.
Bupati juga menyoroti pentingnya peran bidan sebagai ujung tombak dalam menangani berbagai tantangan kesehatan, termasuk stunting, kematian ibu dan bayi, serta kesehatan reproduksi.
“Profesi bidan bukan sekadar pekerjaan, tapi sebuah pengabdian. Kehadiran mereka menyentuh sisi terdalam kemanusiaan,” katanya.
Tantangan dan Harapan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Edy Harmaini, menyampaikan bahwa dari total 873 bidan yang ada, 91 persen masih berpendidikan Diploma 3. Padahal, merujuk UU Kesehatan No. 17 Tahun 2023, bidan profesional adalah mereka yang telah menyelesaikan pendidikan sarjana dan profesi.
“Kelulusan 140 bidan ini menjadi langkah awal penting untuk menjawab tantangan tersebut. Kami berharap program percepatan alih jenjang ini dapat terus berlanjut,” katanya.
Edy juga menekankan pentingnya dukungan dari seluruh pihak, terutama dalam menjangkau wilayah-wilayah yang sulit diakses. Ia menyampaikan apresiasi kepada para dosen Poltekkes Kaltim yang telah melakukan perjalanan jauh, bahkan hingga ke desa-desa terpencil, untuk mendampingi mahasiswa.
“Kehadiran ibu dosen di tempat tugas mahasiswa bukan hanya memastikan keterampilan mereka sesuai standar, tetapi juga menjadi wujud nyata dari kepedulian dan dedikasi membangun SDM kesehatan di pedalaman,” ujarnya.
Dinas Kesehatan Sintang berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan institusi pendidikan demi mewujudkan layanan kebidanan yang unggul, profesional, dan berkeadilan di seluruh wilayah Kabupaten Sintang.












