Menitterkini.com, SINTANG |
Lebih dari 1.500 peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk serikat buruh, memadati Halaman Gedung Indoor Apang Semangai, Area Stadion Baning, pada peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Sintang, Sabtu (3/5/2025).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Sintang, Florensius Ronny. Hadir pula Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, unsur Forkopimda, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Acara dimulai dengan senam bersama dan mengusung tema “Merajut Kebersamaan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja dan Produktivitas Nasional” serta tagline “May Day is Kolaborasi Day”.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Kartiyus, yang juga sebagai Ketua Pelaksana kegiatan menjelaskan, peringatan ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2013 yang menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional. Ia menekankan pentingnya membangun kebersamaan antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah dalam mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan.
“Tujuan peringatan May Day adalah membangun dialog yang konstruktif antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah demi kesejahteraan bersama,” ujar Kartiyus.
Wakil Bupati Florensius Ronny menambahkan, May Day merupakan momentum penting untuk memperkuat solidaritas, mempererat hubungan antara dunia usaha dan pekerja, serta menegaskan pentingnya perlindungan hak-hak buruh dan kondisi kerja yang layak.
“Kegiatan ini diharapkan memperkuat kebersamaan dan silaturahmi antar seluruh elemen dunia kerja,” kata Wakil Bupati Ronny.
Ketua Serikat Buruh Kabupaten Sintang, Agustinus, menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan tersebut sebagai bentuk peningkatan kesadaran masyarakat atas hak-hak buruh. Ia menilai peringatan May Day menjadi momentum penting untuk menyuarakan aspirasi pekerja, khususnya terkait regulasi ketenagakerjaan yang dinilai belum sepenuhnya berpihak pada buruh.
“Peringatan Hari Buruh pada 1 Mei 2025 menjadi kesempatan untuk menyuarakan bahwa regulasi yang ada belum sepenuhnya memenuhi hak dan perlindungan bagi kaum buruh,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Agustinus menyampaikan 12 tuntutan yang menjadi aspirasi para buruh Kabupaten Sintang:
1. Mendorong kesetaraan gender di tempat kerja.
2. Mendesak pemerintah menghapus sistem outsourcing dan tenaga kontrak.
3. Menuntut pemerataan jaminan sosial bagi pekerja informal serta keikutsertaan wajib dalam BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
4. Mengimplementasikan struktur dan skala upah yang adil dan transparan.
5. Menjamin keadilan kerja pada peringatan May Day, termasuk pemberian gaji bagi peserta kegiatan.
6. Meningkatkan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) melalui revisi UU No. 1 Tahun 1970.
7. Menghapus praktik union busting atau pemberangusan serikat buruh.
8. Membentuk satuan tugas (satgas) penanganan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Kabupaten Sintang.
9. Mendesak Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat segera merevisi Perda Ketenagakerjaan No. 5 Tahun 2017 dan menetapkan Peraturan Gubernur sebagai petunjuk pelaksanaannya.
10. Mendorong Pemerintah Kabupaten Sintang mengalokasikan dana hibah tahunan sebagai bentuk pengakuan terhadap peran strategis serikat buruh.
11. Mengajak seluruh pemangku kepentingan lebih terbuka terhadap suara buruh serta serius dalam menangani isu-isu ketenagakerjaan yang belum terselesaikan.
12. Menekankan bahwa perjuangan buruh bukan sekadar perlawanan, tetapi upaya membangun solidaritas, kolaborasi, keadilan, dan ruang dialog antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah.
Agustinus menegaskan, peringatan May Day di Sintang harus menjadi jembatan untuk membangun komunikasi yang terbuka antara semua pihak.
“Kami berharap peringatan ini menjadi momentum penting untuk membangun dialog yang lebih terbuka dan menghasilkan solusi nyata atas persoalan buruh di daerah,” tutupnya.
